Monday, 5 August 2013




Pokok Daun Senduk

Plantago major,broadleaf plantain



Daun Sendok

Familia :
Planfaginaccae

Pengenalan:
Daun sendok biasanya tumbuh liar di hutan, ladang, dan halaman berumput yang agak lembap, kadang ditanam dalam pot sebagai tanaman herba. Tumbuhan ini berasal dari daratan Asia dan Eropah. Tumbuhan herba ini tersebar luas di dunia dan telah dikenal sejak berzaman malah merupakan salah satu dari 9 turnbuhan ubat yang dianggap keramat di Anglo Saxon.

The Anglo-Saxons were the population in Britain partly descended from the Germanic tribes who migrated from continental Europe and settled the south and east of the island beginning in the early 5th century. The Anglo-Saxon period denotes the period of English history after their initial settlement through their creation of the English nation, up to the Norman conquest; that is, between about 550 and 1066. The term Anglo-Saxon is also used for the language, today more correctly called Old English, that was spoken and written by the Anglo-Saxons in England (and parts of south-eastern Scotland) between at least the mid-5th century and the mid-12th century, after which it is known as Middle English.
Daun Senduk tumbuh tegak, tinggi 15 - 20 cm. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun dalam roset akar. Bentuk daun bundar telur, tepi rata atau bergerigi kasar tidak teratur, permukaan licin atau sedikit berambut, panjang 5 - 10 cm, lebar 4 - 9 cm, warnanya hijau.

Dikenali juga dengan nama Che qian cao (China), ma de, xa tien (Vietnam),; Weegbree (Belanda), plantain, greater plantain, ; Broadleaf plantain, rat's tail plantain, waybread,; White man's foot (Inggeris).; dikenali juga sebagai ekor anjing oleh orang Melayu.

Berfungsi mengubati penyakit seperti:
Infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah,; Bengkak kerana penyakit ginjal (nefrotik edema), batu hempedu,; Batu ginjal, radang prostat (prostatitis), kencing sedikit, demam, ; Influenza, batuk rejan (pertusis), radang saluran nafas (Bronkhitis) ; radang mata merah (konjungtivitis),; Kencing manis (diabetes melitus), cacing perut, gigitan serangga,; Hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), Perangsang berahi (afrodisiak), masalah sperma (spermatorea), Kencing sakit (disuria), sukar kencing, penglihatan kabur,; Batuk darah, keputihan (leukore), sengal otot, mata merah,; Batuk berdahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), rematik gout,; Sakit kuning (jaundice).;

SIFAT KIMIA
Herba ini bersifat manis dan sejuk dingin dan menghilangkan haus. Biji bersifat manis, dingin, masuk meridian ginjal, hati, usus halus dan paru.
KANDUNGAN KIMIA
Herba ini mengandung plantagin, aukubin, asam ursolik, Beta-si- tosterol, n-hentriakontan, dan plantagluside yang terdiri dari methyl D-galakturonat, D-galaktosa, L-arabinosa dan L-rhammosa. Juga rnengandungi tanin, kalium dan vitamin (B1, C, A). Kalium bersifat peluruh kencing dan melarutkan endapan garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Zat aktif aukubin selain berkhasiat melindungi hati terhadap pengaruh zat beracun yang dapat rnerosak sel-sel hati (hepatoprotektor), juga berkhasiat antiseptik. Biji (che qian zi) daun sendok mengandung asam planterolik, plantasan (dengan komposisi xylose, arabinose, asam galacturonat dan rharnnose), protein, musilago, aucubin, asam suksinat, adenin, cholin, katalpol, syringin, asam lemak (palmitat, stearat, arakidat, oleat, linolenat dan lenoleat), serta flavanone glycoside. Sedangkan bahagian akar mengandung naphazolin. Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian 1. Fraksi etil asetat (asam) daun sendok dengan dosis 2 glkg bb yang diberikan secara oral pada tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan asetosal 200 mglkg bb, ternyata mempunyai aktiviti antiuicer. Penapisan fitokimia fraksi etil asetat asam menunjukkan adanya golongan triterpenoid dan monoterpenoid (Sariati, Jurusan Farinasi FMIPA UNPAD, 1993). 2. Infus daun sendok 10% dan 20% terhadap kelarutan Ca dan Mg dari batu ginjal secara in vitro, mernpunyai efek melarutkan kalsium dan magnesium dari batu ginjal secara bermakna jika dibandingkan dengan air suling (Ismedsyah, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 199 1). 3. Ekstrak daun sendok pada konsentrasi 1 - 3 g/wi menunjukkan daya antibakteria terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella sonnei (Meriana Sugiarto, Fak. Farmasi Univ. Katolik Widya Mandala, .1992).

BAHAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu digoreng atau digoreng dengan air garam.

INDIKASI:
Herba berkhasiat mengatasi:
- gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing,
  kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal
  (nefrotik edema), kencing sedikit kerana panas dalam,
- batu hempedu, batu ginjal,
- radang prostat (prostatitis),
- influenza, demam, batuk (pertusis), radang saluran nafas
  (bronkitis),
- radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang
  kabur,
- kencing manis (DM),
- hepatitis (hepatitis ikterik akut),
- cacing perut, gigitan serangga, dan
- perdarahan seperti hidung berdarah, batuk darah.

Akar berkhasiat untuk mengatasi:
- keputihan (leukore) dan
- sengal otot.

Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- gangguan pencernaan pada anak (dispepsia),
- perangsang birahi (afrodisiak), masalah mani (spermatorea),
- kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian
  bawah,
- diare, disentri,
- masalah cacing dalam perut,
- penglihatan kabur,
- mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati,
- batuk disertai banyak kahak,
- beri-beri, darah tinggi (hipertensi),
- sakit kuning (jaundice), dan
- gout.

CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Boleh juga ditumbuk halus lalu diperah dan saring untuk diminum. Cara penggunaan bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, direbus, airnya diminum. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Boleh juga dengan cara direbus, lalu airnya digunakan untuk kumur-kumur bagi pesakit gusi dan sakit tenggorok. Cara menggiling halus, lalu dibuat salap ointment untuk mengatasi bisul.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Melancarkan kencing
    a. Herba daun sendok segar sebanyak 6 oz dicuci, tambahkan gula
       batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air,
       sampai air rebusannya tinggal separuh. Minum seperti air teh
       habiskan dalam sehari.

    b. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Perah
       dan saring sehingga airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1
       sendok makan, lalu diminum sekaligus.

2. Kencing berdarah :
    Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Perah
    dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan

3. Disentri panas :
    Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Perah dan
    saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan
    sambil diadun merata. Air perahan,tersebut lalu kukus.
    Minum sekaligus selagi hangat.

4. Disentri basiler, diare :
    Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu
    direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tinggal 1 gelas
    Setelah sejuk disaring, airnya diminum 2 kali sehari.

5. Mimisan :
    Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan
    secawan air panas. Setelah sejuk diperah dan disaring, lalu
    diminum sekaligus.

6. Batuk sesak, batuk darah :
    Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air
    bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Dikukus sehingga mendidih
    selama 15 minit. Minum selagi hangat.

7. Keputihan.
    Akar 10 g. dilumatkan,ditambah air cucian beras saring, minum.

8. Kencing manis, kencing batu. Daun 0,5 genggam, digodok, air 3 gelas jadi 2 1/4gelas. Disaring, minum         dengan madu. Sehari 3 kali 3/4 gelas minum.

9. Gangguan pencernakan anak-anak. Biji disangrai dan dibuat bubuk untuk dimakan. Umur4-12 bulan; @       0,5 gram; 1-2 tahun; @1gram,3-4 kali/hari. (Saran 3x 1 kapsul per hari, minum banyak air)

10. Sakit kuning (Acute icteric hepatitis). Daun 60 g digodok,minum. Nafsu makan timbul dalam 5 s/d 7hari,       warna kuning (jaundice) menghilang dalam 14 hari. (Saran 3 x 2 kapsul per hari)

11. Luka berdarah, gigitan serangga, gigitan ular. Lukadikompres dengan air perasan daun sendok.

12. Bisul. Turapkan segenggam daun yang dilumatkan dan diremas dengan sirih.

13. Obat kuat laki-laki. 3 sendok teh biji daun sendok digiling, + 3 sendok madu, minum.

14. Radang selaput mata. Tanaman segar direbus 15 menit, airnya diteteskan pada radang selaput mata.

15. Kejang urat/otot. Daun lima lembar dilumatkan, gosokkan. Atau akarnya dimasak dengan minyak kelapa       dihasilkan minyak untuk mengobati salah urat.

18. Kudis. Daun sendok segar 5 lbr, daun sambiloto 7 lbr, digodok, air 2 gelas jadi 1 gelas, saring, minum.

19. Batu hempedu. Tanaman daun sendok ( + akar) ditambah keji beling lima kali lipat, direbus, minum.


Photograph of Plantago Major
Greater Plantain  (Plantago maior)Common in the wild this plant was more usually known by the name of ‘Waybread.’It was used in cookery, as its name suggests, and eaten with honey. Its flowers were used in ointments to treat wounds and sores. The juice was supposed to ease pain from bruises while the leaves cooked with Mallow would assist healing.  Recommended to use it to reduce swollen glands. 






OVERVIEW


Great plantain is a plant. The leaves and seed are used to make medicine. Be careful not to confuse great plantain with buckhorn plantain, water plantain, or other similar sounding medicines.

Great plantain is used for bladder infections, bronchitis, colds, and irritated or bleeding hemorrhoids. It is also used to kill germs and reduce swelling.

Some people apply great plantain directly to the affected area for skin conditions or eye irritation.

How does it work?
Great plantain contains substances which might help decrease pain and swelling (inflammation), decrease mucous (phlegm) production, and open airways. It might also be able to kill bacteria and fungi.

USES
Common cold. Early research suggests that taking great plantain might help reduce the symptoms of the common cold.
Ongoing (chronic) bronchitis. Developing evidence suggests that taking great plantain might help treat chronic bronchitis.
Bladder infections.
Hemorrhoids.
Skin conditions, when applied to the skin.
Eye irritation, when applied to the eye.
Other conditions.
More evidence is needed to rate the effectiveness of great plantain for these uses.

SIDE EFFECT
Great plantain seems to be safe when taken by mouth by most adults. But it may cause some side effects including diarrhea and low blood pressure.

It might be UNSAFE to apply great plantain to the skin. It can cause allergic skin reactions.
Special Precautions & Warnings:
Pregnancy and breast-feeding: It’s UNSAFE to use great plantain if you are pregnant. Great plantain can affect the uterus and might increase the chance of having a miscarriage.

Not enough is known about the safety of using great plantain if you are breast-feeding. Stay on the safe side and avoid use.

Melon allergy: People who are allergic to melons might also be allergic to great plantain. Avoid use if you have this type of allergy.

Plantain allergy: Avoid using great plantain if you are allergic to any member of the plantain family.

INTERACTIONS
Warfarin (Coumadin) interacts with GREAT PLANTAIN
Great plantain contains large amounts of vitamin K. Vitamin K is used by the body to help blood clot. Warfarin (Coumadin) is used to slow blood clotting. By helping the blood clot, great plantain might decrease the effectiveness of warfarin (Coumadin). Be sure to have your blood checked regularly. The dose of your warfarin (Coumadin) might need to be changed.

DOSING
The appropriate dose of great plantain depends on several factors such as the user's age, health, and several other conditions. At this time there is not enough scientific information to determine an appropriate range of doses for great plantain. Keep in mind that natural products are not always necessarily safe and dosages can be important. Be sure to follow relevant directions on product labels and consult your pharmacist or physician or other healthcare professional before using.

Rujukan:

No comments: